Postingan

Tidak Salah Jika Berpikir Money Oriented ?

Gambar
  Dalam dunia yang serba cepat akan informasi dan transisi serta selalu menuntut, berpikir money oriented atau berorientasi pada uang sering kali dipandang negatif oleh banyak orang. Orang yang menjadikan uang sebagai salah satu tujuan dianggap materialistis, egois, bahkan tidak bermoral. Namun, benarkah demikian? Apakah salah jika seseorang ingin hidup layak, mapan, dan merdeka secara finansial?   Stigma Sosial: Uang adalah Serakah? Banyak dari kita tumbuh dalam lingkungan yang mengajarkan bahwa membicarakan uang terlalu sering adalah tabu. Orang yang terang-terangan mengejar kekayaan sering dicap “mata duitan,” “tidak bersyukur,” atau “hanya memikirkan dunia.” Apalagi dalam konteks budaya atau keagamaan tertentu, mengejar uang kerap disalahartikan sebagai bentuk keserakahan dan jauh dari nilai spiritual. Mereka yang bekerja keras membangun bisnis atau karier demi penghasilan yang tinggi, kadang justru dijauhi atau dicurigai: “Jangan-jangan dia korupsi?”, “Pasti hidupn...

Cara Mengatur Keuangan Mahasiswa dengan Bijak

Gambar
Dalam kehidupan dikampus banyak pengalaman yang dilalui baik susahnya kehidupan perlu kita pelajari. Salah satunya adalah untuk mengatur keuangan, dengan mengatur keuangan yag bijak bisa membuat pikiran kita bisa nyaman,  Menjadi mahasiswa bukan hanya soal belajar di kelas atau menyelesaikan tugas, tapi juga tentang belajar hidup mandiri termasuk soal mengatur keuangan sendiri. Banyak mahasiswa yang untuk pertama kalinya harus hidup jauh dari orang tua, mengelola uang bulanan, dan menghadapi berbagai kebutuhan hidup yang tak sedikit. Tak jarang, uang saku terasa cepat habis padahal bulan masih panjang. Di sinilah pentingnya kemampuan mengelola keuangan secara bijak. Dengan perencanaan yang baik, kamu bisa mencukupi kebutuhan harian, menabung untuk keperluan mendesak, bahkan sesekali menikmati hiburan tanpa rasa bersalah. Mengatur keuangan bukan berarti kamu harus hidup super irit atau membatasi diri dari kesenangan. Yang penting adalah tahu prioritas, punya kontrol diri, dan pu...

Antara Harapan dan Kenyataan: Kenapa Hidup Sering Tidak Sesuai?

Gambar
  Hidup ini seperti perjalanan yang tak selalu bisa diprediksi. Kita sering membuat rencana besar, menetapkan tujuan muluk, dan membayangkan segala sesuatunya berjalan sesuai harapan. Namun, kenyataannya, hidup sering memberi kejutan-kejutan tak terduga yang mengubah arah kita. Dari resolusi tahun baru yang kandas, ekspektasi media sosial yang jauh dari kenyataan, hingga rencana-rencana yang berantakan, kita sering kali merasa bahwa hidup ini jauh berbeda dari yang kita bayangkan. Tapi, apakah itu buruk? Justru, ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan ini bisa menjadi pelajaran berharga. Di balik setiap kegagalan dan kekacauan, ada momen yang bisa membuat kita tertawa, belajar, dan berkembang. Artikel ini akan mengajak kamu untuk melihat bahwa hidup tidak selalu harus sempurna yang terpenting adalah bagaimana kita menikmati perjalanan meskipun penuh dengan ketidaksesuaian. Harapan dan Realita: Dua Sisi Koin Kehidupan Harapan adalah bagian alami dari manusia. Kita merancang...

Valuemu Menentukan Rezekimu ?

Gambar
Dalam perjalanan hidup yang terjadi, sering kali banyak orang bertanya-tanya, apa sih kunci dari rezeki yang lancar dan karier yang bagus? Sebagian orang menjawab pendidikan, sebagian lagi menyebut koneksi, kerja keras, bahkan keberuntungan. Tapi ada salah satu faktor yang sering terlupakan, padahal punya peran sangat penting: velue. Apa itu value? Istilah ini mungkin terdengar asing atau bahkan seperti plesetan dari kata lain. Tapi mari kita pahami velue sebagai representasi dari nilai diri, suara hati, dan cara unik kita mengekspresikan diri di dunia. Velue bukan sekadar suara literal, tapi lebih kepada vibes, karakter, dan attitude yang kita bawa dalam kehidupan dan pekerjaan. Melihat pada value dan keyakinan yang dimiliki seorang akan memepengaruhi seseorang dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, baik dalam menjalani komunikasi dengan orang lain, rekan kerja,serta baigaimana memberisikap atau respon kepada orang yang kita ajak komunikasi, serta dirimu akan dikenal orang denga...

Pentingnya Kegiatan diluar Kelas bagi Mahasiswa

Gambar
  Menjadi mahasiswa bukan hanya soal hadir di kelas, mendengarkan dosen, lalu mengerjakan tugas dan ujian. Dunia kampus menyimpan peluang yang jauh lebih luas daripada sekadar aktivitas akademik. Di balik jadwal kuliah yang padat, terdapat ruang-ruang pembelajaran lain yang tak kalah penting: kegiatan di luar kelas. Di sanalah mahasiswa diuji bukan hanya secara intelektual, tapi juga secara emosional, sosial, dan spiritual. Setiap kampus pada dasarnya adalah ekosistem mini dari kehidupan nyata. Di dalamnya ada organisasi, komunitas, kegiatan sosial, peluang kerja, sampai aktivitas kreatif. Semua itu dapat menjadi sarana mahasiswa untuk mengembangkan diri secara lebih utuh. Mereka yang aktif di luar kelas biasanya punya pemahaman lebih luas, pengalaman lebih kaya, serta kemampuan beradaptasi yang lebih tajam. Kegiatan-kegiatan semacam ini tak jarang menjadi faktor pembeda saat seorang lulusan memasuki dunia kerja atau kehidupan sosial. Berikut beberapa contoh kegiatannya mahasiswa y...

Fatwa digital bisa menjadi cahaya atau kabut ?

Gambar
Mungkin masih bingung dengna narasi fatwa digital, akhir-akhir ini sering kali orang orang mencari kebenaran tentang apapun bahkan tentang perihal agama dari media sosial. Yang mana media sosial memberikan data yang kita cari sesuai dengan algoritma yang bergerak. Pertanyaan akan muncul yaitu apakah benar algoritma yang diberikan oleh digital tersebut. Fatwa Digital Berdampak pada Kebenaran Sumber Di era digital ini kita menyaksikan transformasi luar biasa dalam cara umat manusia mencari kebenaran. Salah satu perubahan paling mencolok adalah munculnya fatwa digital yakni panduan keagamaan yang tidak lagi hanya diterbitkan lewat mimbar masjid atau mondok dipesantren selama bertahun tahun yang mempelajari kitab klasik, tetapi hadir lewat gawai, media sosial, dan mesin pencari. Fatwa digital begitu sangat menjanjikan kemudahan dan kecepatan, satu klik bisa menjawab puluhan pertanyaan seputar ibadah, hukum makanan, bahkan pilihan politik. Namun, di balik kemudahannya, muncul pertanya...

Aku Masih Bodoh, Aku Akan Menulis

Gambar
  Jujur saja, ada hari-hari di mana saya merasa seperti orang paling tidak tahu apa-apa di suatu tempat. Ketika lagi ngobrol bareng teman-teman, mereka bahas soal filsafat, ekonomi digital, atau bahkan makna hidup dengan membawa dalil Al-Quran. saya cuma nyimak sambil senyum kecut, pura-pura paham.   Padahal, dalam hati saya mikir:    Tadi saya aja lupa meletakkan kunci motor di mana. Gimana mau mikirin teori ekonomi global? Saya sadar satu hal penting yang mungkin orang lain malu untuk akui saya masih bodoh. Masih banyak ilmu yang belom pernah saya ketahui makin lama makin banyak hal-hal baru yang aku jumpai. Tapi saya nggak berhenti di situ. Saya hilangkan rasa menyesali nasib atau pura-pura pintar di media sosial, saya putuskan untuk menulis. Kenapa Menulis? Karena menulis itu seperti ngobrol empat mata dengan diri sendiri .   Ketika saya menulis, saya terpaksa harus berpikir. Saya harus menata ulang isi kepala yang berantakan yang biasanya lebih mirip...